Air Kalimalang Keruh dan Masih diandalkan |
VIVAnews - Air baku milik Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Bhagasasi di kali Bekasi, tercemar cairan pestisida pembasmi nyamuk. Untuk mencegah dampak pencemaran kepada pengguna, produksi air bersih di daerah tersebut terpaksa dikurangi hingga 50 persen.
Menurut Direktur Utama PDAM, Wahyu Prihatono, produksi air bahkan sempat dihentikan dalam sepekan kemarin. Indikasi pencemaran itu sudah diuji pada laboratorium oleh PDAM Tirta Bhagasasi. Hasilnya, ditemukan adanya limbah zat kimia berbahaya yang diduga dari cairan pestisida pembasmi nyamuk.
Menurut Direktur Utama PDAM, Wahyu Prihatono, produksi air bahkan sempat dihentikan dalam sepekan kemarin. Indikasi pencemaran itu sudah diuji pada laboratorium oleh PDAM Tirta Bhagasasi. Hasilnya, ditemukan adanya limbah zat kimia berbahaya yang diduga dari cairan pestisida pembasmi nyamuk.
"Saat kami periksa, bau airnya menyengat seperti obat nyamuk," katanya Senin, 19 September 2011.
Air yang tercemar itu juga menyebabkan sejumlah ikan di kali tersebut mati. Menurut Wahyu, diduga pencemaran cairan pestisida berasal dari perusahaan obat antinyamuk yang berlokasi di hulu air baku, di Cileungsi, Kabupaten Bogor.
Akibat kejadian ini, pasokan air hanya diberi 150 liter per detik. Padahal saat normal, pasokan air untuk Kota Bekasi sebesar 350 liter per detik.
Imbas dari pencemaran tersebut berdampak pada ratusan pelanggan PDAM di Kota Bekasi, yakni unit Rawatembaga dan Wisma Asri. Tak terkecuali, Komplek Pemerintahan Kota Bekasi.
"Aliran air tak lancar. Produksi air sempat kami hentikan seminggu kemarin," ujarnya.
Tapi saat ini, kualitas dan produksi air telah berangsur pulih. Terkait hal ini, PDAM Tirta Bhagasasi akan mengadukan masalah ini ke tingkat provinsi untuk segera menindaklanjuti pencemaran air baku di kali Bekasi.
"Kami akan mengadukan ke Gubernur Jawa Barat. Harus ada tindakan tegas akibat pencemaran air tersebut," katanya.
Sementara itu, Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup (BPLH) Kota Bekasi, Jawa Barat, menemukan adanya kadar keasaman yang tinggi terkait pencemaran cairan pembasmi nyamuk di Kali Bekasi. Temuan itu dihasilkan lewat uji laboratorium di tujuh titik aliran Kali Bekasi.
Uji laboratorium BPLH ini menindaklanjuti temuan dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Bhagasasi tentang adanya limbah zat kimia berbahaya yang diduga cairan pembasmi nyamuk di Kali Bekasi. Menurut Kepala BPLH Kota Bekasi, Dadang Hidayat, dari hasil tujuh titik sampel air yang diuji, ditemukan adanya derajat keasaman (pH) air di Kali Bekasi yang tinggi.
"Paling tinggi tingkat keasamaan air di kali Bekasi samping swalayan Giant," ungkapnya.
Dadang menuturkan, jika cairan pembasmi serangga itu berasal dari hulu, limbah cairan itu akan mengendap di dalam lumpur. Ketika hujan besar mengalami arus balik, sehingga limbah itu mengalir ke kali Bekasi.
Saat ini, BPLH Kota Bekasi telah mewajibkan setiap pabrik setempat untuk menguji limbahnya setiap bulan. Setiap pabrik harus menyerahkan dokumen pengendalian lingkungan kepada BPLH. (eh)
Laporan : Erik Hamzah| Bekasi
sumber: http://metro.vivanews.com/news/read/248289-kali-bekasi-tercemar-cairan-obat-nyamuk
0 komentar:
Posting Komentar
Fokus pada topik. Mohon untuk tidak spam. Thanks.