BOGOR - Sebanyak 13 ribu warga pelanggan Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) Tirta Kahuripan Bogor tidak mendapatkan pasokan air bersih selama empat hari menyusul adanya perbaikan enam katup yang ada di Jalan Raya Bogor.
Untuk mendapatkan air bersih itu warga terpaksa mengambil air dari tangki yang disediakan pihak PDAM. Namun untuk mendapatkan air bersih itu harus menguras tenaga karena harus dipikul karena pengambilan air menggunakan ember, galon dan dirijen.
Salah satu warga, Gani mengatakan air di rumahnya tiba-tiba saja mati. Ironisnya sebelum mati tidak ada pemberitahuan dari pihak PDAM.
"Air tiba-tiba saja mati tanpa ada pemeberitahuan,"ujarnya, Kamis (06/01/2011).
Sementara itu Dirut PDAM Tirta Kahuripan, Hadi Mulia Asmat mengatakan pemutusan sarana air bersih itu terpaksa dilakukan karena ada perbaikkan enam katup. Dan jika tidak dilakukan perbaikan akan terjadi kebocoran atau ledakan.
"katup itu dibuat sejak jaman Belanda tahun 1918. Perbaikan tersebut akan memakan waktu selama 4 hari,"ucapnya.
Hadi membantah jika tidak ada pemberitahuan sebelum dilakukan pemutusan."Kami sudah lakukan sosialsisasi soal pemutusan dan juga permintaan maaf atas gangguan tersebut,"elaknya.
(Endang Gunawan/Global/crl)
0 komentar:
Posting Komentar
Fokus pada topik. Mohon untuk tidak spam. Thanks.