JAKARTA - Dalam peringatan Hari Air Sedunia, Menteri Negara Lingkungan Hidup Gusti M Hatta, miris dengan kualitas hari di berbagai wilayah di Indonesia. Salah satunya di Provinsi DKI Jakarta yang kualitasnya menurun drastis.
Penurunan kualitas air di Jakarta dikarenakan adanya eksplorasi dan ekploitasi berupa penyedotan air tanah yang berlebihan. Akibatnya, air tanah menjadi kurang dan dimasuki air laut.
Karena itu, tidak heran apabila, air tanah di Jakarta terasa payau. "Padahal di Jakarta sudah ada peraturan daerah tentang larangan penyedotan air tanah. Hal ini disebabkan pengawasan perda tersebut masih rendah."
Hal itu diungkap Gusti saat meresmikan Instalisasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di Lapas Teluk Dalam II A, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, dalam rilis yang diterima okezone, Selasa (22/3/2011).
Contoh lainnya, yakni tingkat pencemaran yang sangat tinggi di Sungai Martapura, Kalimantan Selatan. Sewaktu dia masih kecil, dasar sungai tersebut masih ia bisa lihat dengan mata telanjang.
Karena itu ia bisa mandi di sungai tersebut. Bahkan, airnya pun bisa digunakan untuk sikat gigi. "Tapi itu cerita dulu. Kini sungai (Martapura) sudah berbeda," kata Gusti yang juga Guru Besar Universitas Lambung Mangkurat.
Persoalan air dianggapnya sudah sangat kompleks. Bisa karena alam bisa pula karena ulah manusia. Sebagai contoh, perilaku manusia dalam menggunakan air yang tidak bijak. "Yang seharusnya dapat menggunakan satu ember, ini ternyata menggunakan tiga ember," ucapnya.
Karena itu, perlu upaya yang komprehensif untuk menanggulangi ketersedian air. Pertama, melakukan penghematan. Kedua, penanaman pohon-pohon di bagian hulu. Tujuannya, apabila hujan turun, maka air hujannya dapat diserap dan masuk ke tanah.
"Dengan banyaknya air hujan di tanah dan air tersebut masuk maka akan terjadi pemurnian secara alami terhadap sungai-sungai yang kotor," terangnya.
Ketiga, diperlukan inovasi untuk manajemen air. Sebagai contoh, diciptakannya pengolahan air limbah hasil industri perhotelan. Dengan begitu, air limbah hotel tidak mengotori air tanah disekitarnya. Keempat, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) harus melakukan perbaikan atau perawan pipa-pipa yang bocor. "PDAM sering bocor, ini sayang. Harus ada pemeriksaan intensif."
Gusti M Hatta juga mengatakan, pada peringatan Hari Air Sedunia (HAS) 2011, mengusung tema "Water for Cities, Responding to The Urban Challenge". Tema ini jika dialihbahasakan dalam tema hari air tingkat nasional menjadi "Air Perkotaan dan Tantangannya".
Hari Air Sedunia atau World Water Day dan sering pula disebut sebagai World Day for Water diperingati setiap tanggal 22 Maret. Hari Air Sedunia merupakan hari perayaan yang ditujukan untuk menarik perhatian masyarakat sedunia (internasional) akan pentingnya air bagi kehidupan serta untuk melindungi pengelolaan sumber daya air secara berkelanjutan.
(hri)
sumber: OKEZONE.COM
0 komentar:
Posting Komentar
Fokus pada topik. Mohon untuk tidak spam. Thanks.