Jumat, 11 Februari 2011

Antapani dan Ujung Berung, Bandung Airnya Mengandung Besi (Fe) Tinggi

Posting saya kali ini diambil dari website Tempo Interaktif. Awalnya saya lagi mencoba searching mengenai air yang mengandung zat besi dan tanpa disangka saya menemukan sebuah berita yang buat saya cukup mengejutkan yaitu, Air Tanah di Cekungan Bandung Mengandung Besi - Tempo Interaktif. Karena banyaknya konsumen saya didaerah Antapani dan Megamanik maka saya tertarik untuk membacanya.

Sungguh diluar dugaan pantas saja jika banyak konsumen yang begitu interest dengan filter / penjernih air Hydro dikarenakan kondisi air yang parah karena kadar besi (Fe) yang tinggi dan kualitas filter / penjernih air lokal yang masih belum mampu mengatasinya. Padahal saya hanya menjual via telepon.

Isi berita nya seperti ini:

TEMPO Interaktif, Bandung - Air tanah di sejumlah lokasi cekungan Bandung mengandung zat besi di atas ambang batas sehingga tak layak untuk dikonsumsi. “Dari kondisi geologiya, bukan karena pencemaran,” kata Kepala Pusat Lingkungan Geologi, Badan Geologi, Kementerian ESDM Hubertus Danaryanto di Bandung, Jumat (11/5).

Tingginya kadar besi itu disebabkan oleh kondisi geologi cekungan Bandung yang awalnya berupa danau purba. Sifat karst dari cekungan Bandung membuat sirkulasi air relatif tidak baik. Reduksi mineral yang larut bersama air membuat kadar mineral dalam air cenderung tinggi.

Menurut Danaryanto, air tanah yang mengandung kadar zat besi yang relatif besar ini tidak hanya pada air tanah dalam, tapi juga air tanah dangkal. Namun, paparnya, kondisi ini tidak merata di seluruh wilayah cekungan Bandung.

Dia menontohkan, daerah yang air tanahnya memiliki kadar zat besi relatif besar di antaranya di wilayah Antapani, dan utara Ujung Berung. Kadar zat besi yang pernah ditemukan bisa mencapai antara 1 miligram per liter hingga 3 miligram per liter, sementara ambang batas zat besi dalam air yang masih aman dikonsumsi itu berada di 0,3 miligram per liter.

Danaryanto mengatakan, air tanah itu cenderung tidak baik untuk dikonsumsi. Kendati demkian ada cara yang relatif mudah untuk mengolahnya dulu. “Itu bisa di -treatment dengan pengolahan sederhana, kadarnya bisa dikurangi dengan aerasi, dikontakkan dengan udara untuk mengurangi kandungan zat besinya,” katanya.

ACHMAD FIKRI

Jadi sudah cukup jelas jika permasalahan air bukanlah permasalahan remeh. Bahkan berita seperti ini seharusnya mendapatkan tempat / porsi yang lebih mengingat air adalah sumber utama manusia. Kita bisa bertahan hidup tanpa makan selama beberapa hari tetapi tidak akan bertahan jika hidup tanpa minum.

0 komentar:

Posting Komentar

Fokus pada topik. Mohon untuk tidak spam. Thanks.